Halaman
Budaya Hidup Sehat
129
I
stilah narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya.
Dikatakan bahaya karena jika disalahgunakan akan menimbulkan efek negatif bagi
tubuh. Adapun pelecehan seksual dilakukan secara sepihak dan tidak diundang.
Tindakan pelecehan seksual dirasakan mengganggu harkat dan martabat diri pihak
korban.
Kita harus berani menolak penyalahgunaan narkoba. Kita pun harus berani
menolak bentuk-bentuk pelecehan seksual. Narkoba menimbulkan ketergantungan,
ketagihan, dan merusak organ tubuh. Pelecehan seksual menimbulkan trauma, malu,
dan tersinggung. Mengapa harus menolak narkoba dan pelecehan seksual?
Bagaimana cara melakukan penolakan narkoba dan pelecehan seksual?
Jawaban kedua pertanyaan di atas dapat ditemukan pada materi berikut ini.
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. Melakukan penolakan terhadap ajakan menggunakan narkoba.
2. Melakukan penolakan terhadap pelecehan seksual.
12
Bab
Budaya Hidup Sehat
Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah:
-
cara menolak narkoba
-
cara menolak pelecehan seksual
Kata-kata Kunci
Gambar 12.1 Anti drugs
Sumber: msp202.photobucket.com
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
130
A. Cara Menolak dan Menanggulangi Penyalahgunaan
Narkoba
Penyalahgunaan narkoba sangat merusak kesehatan dan masa depan
seseorang. Penyalahgunaan narkoba juga akan menguras keuangan seseorang
dan merusak moral generasi muda. Oleh karena itu kita harus berani menolak dan
mencegah penyalahgunaan narkoba.
1. Cara Menolak Narkoba
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari lingkungan. Kita
tidak bisa lepas dari mereka sebab kita juga membutuhkan mereka.
Sudahkah kamu mengenali perilaku dirimu? Apabila kamu memiliki perilaku
percaya diri maka pengaruh negatif dari luar dapat dengan mudah ditolak. Kamu
tidak akan membiasakan pengaruh negatif, merasuki kehidupanmu. Dengan percaya
diri kita mengenal kemampuan diri sendiri dalam berpikir, bertindak, dan bersikap.
Menurut Juhana dan Dadan Supardan (2006) perilaku percaya diri sangat
membantu mencegah penyalahgunaan narkoba. Percaya diri akan memudahkan
kita berani menolak tawaran penyalahgunaan narkoba.
Orang yang percaya diri adalah orang yang tahu cara menghargai diri sendiri,
tidak mudah dipengaruhi orang lain, dan menghargai orang lain. Ketika ada tawaran
menggunakan narkoba, ia akan menolak dan mengatakan ”tidak untuk narkoba”.
Hal ini dilakukan karena mampu berpikir akan dampak negatif narkoba dan
bahayanya. Hal-hal lain untuk menolak narkoba adalah sebagai berikut.
a
. Tidak berdekatan dan bergaul dengan pengguna narkoba.
b. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif.
c. Jangan coba-coba menggunakan narkoba.
d. Jauhi narkoba dengan segala bentuknya.
e. Selalu taat menjalankan ajaran agama.
f.
Hindari pergaulan bebas.
2. Cara Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba telah merambah berbagai masyarakat baik di desa
maupun di kota, yang kaya maupun yang miskin. Agar tidak berkembang lebih luas
peredarannya perlu peran aktif masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba.
Menurut Subagyo Partodiharjo cara-cara menanggulangi penyalahgunaan
narkoba ada lima, yaitu:
a
. Preemtif/promotif, cara ini dilakukan melalui pembinaan. Pembinaan ditujukan
kepada masyarakat yang belum memakai atau mengenal narkoba.
b. Preventif adalah usaha pencegahan. Cara ini dilakukan melalui berbagai kegiatan
kampanye antinarkoba maupun penyuluhan masalah narkoba.
c. Kuratif adalah program pengobatan/penyembuhan. Ini dilakukan kepada pengguna
narkoba. Tujuannya menghentikan dan menyembuhkan ketergantungan pada
narkoba.
Budaya Hidup Sehat
131
d. Rehabilitasi adalah usaha pemulihan kesehatan jiwa dan raga pada pengguna
narkoba yang sudah menjalani program kuratif.
e. Represif adalah usaha penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan
pemakai narkoba berdasarkan hukum.
Pihak berwenang dalam melakukan tindakan represif selalu berpegang teguh
pada:
1. UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika.
2. UU No. 5 Tahun 1997 tentang psikotropika.
Gambar 12.2 Penanggulangan narkoba
secara promotif
Sumber: Dokumen penerbit
Gambar 12.3 Penanggulangan narkoba
secara represif
Sumber: Dokumen penerbit
I.
Kegiatan Individu
1. Kunjungi panti rehabilitasi narkoba.
2
. Tanyakan kepada dokter/perawat, kegiatan di panti rehabilitasi.
3. Catat hasil kunjunganmu dan dikumpulkan.
II. Kegiatan Kelompok
Coba sebutkan panti/rumah sakit untuk rehabilitasi para pecandu narkoba.
Tugas
1. Pengertian Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku yang berbau seksual dilakukan
secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga
menimbulkan reaksi negatif. Istilahnya dalam bahasa Inggris adalah
sexual
harrassment
.
Pelecehan seksual terjadi ketika pelaku mempunyai kekuasaan lebih daripada
korban. Di samping itu karena adanya kesempatan.
B. Cara Menolak Pelecehan Seksual
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
132
2. Bentuk-bentuk Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual (
sexual harrassment
) bentuknya bermacam-macam, antara lain:
a
. Pelecehan gender/jenis kelamin (
gender harrassment
).
b. Perilaku menggoda (
seductive behaviour
).
c. Serangan seksual (
sexual assault
).
d. Pemaksaan seksual (
sexual coercion
).
Semua bentuk kasus pelecehan seksual jelas merupakan perilaku seksual yang
tidak diundang. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dan waspada ketika
bepergian. Jaga kehormatan dan harga diri kita agar tidak dilecehkan.
3. Contoh Pelecehan Seksual
Contoh pelecehan seksual, meliputi main mata, siulan nakal, komentar
berkonotasi seks, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau colekan pada bagian
tubuh tertentu. Pelecehan seksual yang paling kejam adalah perkosaan.
Kejadian pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Korban
pelecehan seksual tidak memandang status sosial, ekonomi, agama, dan ras. Untuk
itu jangan memberi ruang dan kesempatan kepada pelaku pelecehan seksual.
4. Cara Menolak/Mencegah Pelecehan Seksual
Kiat-kiat untuk mencegah dan menolak pelecehan seksual, antara lain:
a
. Berani mengatakan tidak/menolak.
b. Memberi pelajaran kepada pelaku. Jika tidak sanggup melakukannya katakan
kepada pelaku bahwa tindakannya tidak dapat diterima.
c. Melaporkan pelecehan seksual kepada yang berwajib.
d. Menyebarkan informasi tentang pelecehan seksual.
e. Mau bertindak sebagai saksi.
f.
Berpakaian rapi dan sopan serta tidak memberi kesempatan pihak lain
melakukan pelecehan seksual.
g. Selalu berhati-hati dan waspada ketika di tempat ramai maupun sepi.
Semua bentuk pelecehan seksual dilarang agama ataupun norma masyarakat.
Pelecehan seksual juga merupakan bentuk pelanggaran norma hukum. Ada
beberapa pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang dapat
menjerat pelaku pelecehan seksual, misalnya pencabulan pada pasal 289–296 KUHP.
Tugas
1. Membuat kliping
a. Carilah berita-berita di koran, majalah, atau internet tentang pelecehan seksual.
b. Berilah ulasan terhadap berita atau artikel tersebut.
c. Susunlah secara rapi.
2. Membuat esai tentang pelecehan seksual.
Apa yang kalian lakukan ketika terjadi pelecehan seksual terhadap diri kalian?
Budaya Hidup Sehat
133
Narkoba
terdiri atas
narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif yang lain.
Penyalahgunaan narkoba harus ditolak sebab narkoba mempunyai sifat jahat yang
membelenggu penggunanya. Perilaku percaya diri dapat mencegah penggunaan
narkoba. Selain itu jangan coba-coba memakai narkoba,
jauhi
narkoba, dan hindari
pergaulan bebas. Sementara pencegahannya dengan cara preemtif, preventif, kuratif,
rehabilitasi, dan represif.
Pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku yang berbau seksual yang
dilakukan sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran.
Pelecehan seksual yang paling ekstrim adalah perkosaan. Oleh karena itu, kita
harus mampu dan berani menolak berbagai bentuk pelecehan seksual.
Rangkuman
Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan
berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu.
Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk
mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini!
Tingkat penguasaan kompetensi =
Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah:
90
%
–
100
%
artinya baik sekali
80
%
–
89
%
artinya baik
70
%
–
79
%
artinya
cukup
60
%
–
69
%
artinya kurang
Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80
%
berarti
dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan
kompetensi kalian kurang dari angka 80
%
artinya kalian harus mengulang materi
pelajaran tersebut.
Jumlah jawaban yang benar
Jumlah soal
× 100
%
Refleksi
3. Carilah sebuah berita atau artikel pelecehan seksual. Baca dan diskusikan
berita atau artikel tersebut bersama teman kelompokmu.
Tuliskan hasil diskusi dengan format seperti berikut ini.
a. Sumber berita/tanggal
: ______________________________________
b. Judul berita
:
______________________________________
c. Hasil diskusi
:
______________________________________
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
134
Ayo kerjakan pada buku tugasmu.
l.
Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang
paling tepat.
1. Menggunakan narkoba
bukan
untuk pengobatan disebut ....
a
. pemakai narkoba
b. penyalahgunaan narkoba
c. pemanfaatan narkoba
d. penggunaan narkoba
2. Penghentian pemakaian narkoba bagi pecandu akan menimbulkan ....
a. sakaw
b. nyimeng
c. junkies
d. relapse
3. Sifat pada narkoba yang membuat pemakainya selalu ingat, terkenang, dan
cenderung untuk selalu mencari narkoba disebut ....
a. habitual
b. toleran
c. adiktif
d. sakaw
4. Tanpa narkoba ia tidak bisa apa-apa. Berarti ia sudah menjadi pecandu
berat disebut dengan istilah ....
a. junkies
b. sakaw
c. nyimeng
d. ngedrugs
5. Cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba melalui pembinaan disebut
....
a. preemtif
b. preventif
c. represif
d. kuratif
6. Usaha pemulihan kesehatan jiwa dan raga pada pengguna narkoba yang
sudah mengalami program kuratif disebut ....
a. rehabilitasi
b. represif
c. persuasif
d. kuratif
7. Bentuk pergaulan bebas sangat mendukung pada ....
a. penyalahgunaan narkoba
b. kesehatan jasmani
c. kegiatan sosial kemasyarakatan
d. globalisasi
Latihan
Budaya Hidup Sehat
135
8. Menolak narkoba merupakan usaha ....
a. yang sia-sia
b. pemberantasan narkoba
c. pengadaan narkoba
d. pencegahan penyalahgunaan narkoba
9. Korban pelecehan seksual umumnya adalah ....
a. orang tua
b. anak-anak
c. laki-laki
d. remaja
10. Pelecehan seksual merupakan tindakan yang ....
a. bermoral
b. sesat
c. terpuji
d. kontra produktif
II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1. Apa saja tiga sifat jahat narkoba?
2
. Bagaimana ciri orang yang sudah mencandu narkoba?
3. Bagaimana cara-cara menolak narkoba?
4. Apa saja bentuk pelecehan seksual?
5. Bagaimana sikapmu menghadapi pelecehan seksual yang menimpamu?
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
136
Daftar Pustaka
136
Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov. DKI Jakarta. 2004.
Petunjuk
Olahraga Senam
. Jakarta: Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov
DKI Jakarta.
Dumadi,
et.al
. 2004.
Buku III Materi Pelatihan
. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Jakarta.
Gayo, Iwan, ed. 2001.
Buku Pintar Seri Senior
. Jakarta: Pustaka Warga
Negara.
Hardinge, Mervyn. 2001.
Kiat Keluarga Sehat
. Bandung: Indonesia Pub-
lishing.
H.R, Sugeng. 2003.
RPUL Indonesia-Dunia
. Semarang: Aneka Ilmu.
Juhana, O dan Dadan Supardan. 2006.
Meniti Masa Depan Menjauhi
Narkoba
. Jakarta: Mediantara Semesta.
Lutan, Rusli, dkk. 2001.
Pendidikan Kebugaran Jasmani. Orientasi
Pembinaan di Sepanjang Hayat
. Jakarta: Direktorat Jenderal
Olahraga Depdiknas.
_________. 2001.
Asas-asas Pendidikan Jasmani: Pendekatan
Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar
. Jakarta: Direktorat Jenderal
Olahraga Depdiknas.
Partodiharjo, Subagyo. 2007.
Kenali Narkoba dan Musuhi
Penyalahgunaannya
. Jakarta : Esensi.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2007.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
.Edisi
ketiga cetakan keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
Saputra, Yudha. 2001.
Dasar-dasar Keterampilan Atletik
. Jakarta: Ditjen
Olahraga Depdiknas.
Sukirno. 2008.
Dasar-dasar Renang
. Depok: Arya Duta.
Soegijono,
et.al
. 2004.
Buku I Materi Pelatihan
. Jakarta: Direktorat Taman
Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Jakarta.
Tim Penyusun. 2004.
Petunjuk Olahraga Senam
. Jakarta: Dinas Olahraga
dan Pemuda Pemprov DKI Jakarta.
Undang-Undang Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya
. 2007.
Bandung: Fokus Media.
www.
kesrepro.info/gendervaw/materi/pelecehan
. htm. 5 Februari 2009.
www.
yakita.or.id
./
Pelecehan seksual. htm
. 3 Juni 2009.
Daftar Pustaka
Budaya Hidup Sehat
137
Atletik
: Cabang olahraga yang terdiri atas nomor-nomor
jalan, lari, lompat, dan lempar.
Agility
: kemampuan seseorang untuk bergerak cepat dan
dapat mengubah posisi tubuh berulang-ulang.
Back hand
: pukulan bola yang dilakukan dengan posisi tangan
dari dalam ke luar.
Back roll
: guling belakang.
Blok
: gerakan menahan bola dengan menjulurkan
tangan di atas net.
Bunt
: pukulan tanpa ayunan.
Catcher
: salah seorang penjaga yang ditugaskan khusus
menangkap bola di belakang home base pada
permainan rounders.
Chop
: pukulan bola dengan cara memotong arah
datangnya bola.
Cooling down
: pendinginan.
Daya tahan
:
kemampuan melakukan tugas gerak selama
periode tertentu.
Drugs
: narkoba.
Depresan
: jenis narkoba/obat terlarang yang dapat
memberikan efek menenangkan karena kerja
memperlambat kerja sistem syaraf.
Forehand
: pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan dari
luar diayun ke dalam.
Forward roll
: gerakan berputar ke depan dengan posisi badan
membulat, dan dilakukan di lantai atau matras.
Gizi
: zat makanan pokok yang diperlukan bagi
pertumbuhan dan kesehatan tubuh.
Handstand
:
berdiri dengan tangan.
Headstand
:
berdiri dengan kepala.
Heroin
: golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan
dari pengolahan morfin secara kimia melalui empat
tahap.
Inhalansia
:
bahan yang mudah menguap yang digunakan
dengan cara dihirup.
Interval training
: sistem latihan kebugaran jasmani dengan masa-
masa istirahat.
Jalan
: gerakan melangkahkan kaki.
Jingkat
: berjalan
dengan ujung jari kaki yang bergerak.
Glosarium
137
Glosarium
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
138
Kokain
: golongan narkotika yang digunakan dengan cara
dihirup.
Latihan daya tahan :
serangkaian gerakan yang bertujuan untuk
melatih/meningkatkan daya tahan tubuh.
Latihan kekuatan
: latihan yang
berfungsi untuk menjaga daya tahan
tubuh.
Latihan kelenturan
: latihan yang bertujuan untuk melatih kemampuan
setiap persendian agar dapat meregang.
Menggiring bola
:
membawa bola menggunakan sentuhan kaki
dengan tujuan untuk mendekatkan bola pada
sasaran dalam permainan sepak bola.
Meroda
: gerakan memutar badan ke samping.
Morfin
: zat aktif yang diperoleh dari candu melalui
pengolahan secara kimia.
Narkoba
: narkotik dan obat-obatan terlarang.
Neck spring
: guling lenting.
Opium
: golongan narkotika alami yang sering digunakan
dengan cara dihisap.
Passing
: gerakan menerima bola atau mengumpan
kepada pemain lain.
Pemanasan dinamis : pemanasan yang bertujuan untuk memberikan
fleksibilitas gerak otot dan persendian saat
melakukan gerakan senam.
Pemanasan statis
: pemanasan yang bertujuan untuk meregangkan
otot-otot tubuh agar siap melakukan aktivitas yang
akan dilakukan.
Pitcher
: pemain yang bertugas melemparkan bola kepada
seorang pemukul dalam permainan rounders.
Rehabilitasi
:
usaha memulihkan kesehatan jiwa dan raga pada
pengguna narkoba yang sudah mengalami pro-
gram kuratif.
Rileks
: santai, tidak kaku.
Ritmik
: berirama.
Senam ritmik
: senam irama.
Servis
: pukulan awal dalam suatu pertandingan.
SKJ
: senam kesegaran jasmani.
Smes
: pukulan keras dan menukik ke lapangan lawan
dengan lompat setinggi-tingginya.
Tiger sprong
: loncat harimau.
Undang-undang
:
ketentuan dan peraturan negara yang dibuat dan
dibahas bersama oleh presiden dan DPR.
Variasi
: bentuk/rupa yang lain.
Warming up
: pemanasan.
Budaya Hidup Sehat
139
A
Atletik 3,
17, 22, 24, 73, 82
Agility 96, 100
B
Backhand 80, 139
Backroll 45, 137
Blok 74, 76, 86, 87, 88
Bunt 6, 137
C
Catcher 4, 139
Chop 80, 81, 87
Cooling down 28, 43, 137
E
Ekstasi 65, 70, 71
Evaluasi 121, 123, 126,
F
Forehand 80, 137
Forward roll 44, 137
G
Gizi 90, 137
H
Handstand 48, 49, 51, 137
Headstand 41, 47, 51, 137
Heroin 65, 67, 77, 137
I
Inhalansia 67, 137
Interval training 97, 137
J
Jalan 29, 53, 54, 56, 60, 109, 110, 111,
112, 114, 126, 137
Jingkat 53, 55, 60, 137
Jongkok
18, 20, 21, 102
K
Kokain 65, 67, 70, 138
L
Latihan daya tahan 28, 29, 38, 95, 96
Latihan kekuatan 19, 27, 34, 36–38
Latihan kelenturan
27, 29, 30–34, 38
M
Menggiring 9, 14, 15, 24
Meroda 103, 104, 106
Morfin 65, 67, 70
N
Narkoba 63–70, 129–131, 133
Neck spring 102
O
Opium 64, 70
P
Passing 75, 78, 86
Pemanasan dinamis 42, 50, 138
Pemanasan statis 42, 50, 138
Pitcher
4, 132
R
Rehabilitasi 131, 133, 138
Represif 131, 133, 134
Rowing 96
S
Senam ritmik 1, 53, 54, 60, 111
Servis 73–75, 78, 81
SKJ 56, 60, 138
Smes 74, 76, 86,
138
T
Tiger sprong 103, 106, 138
U
Udara 16, 20, 21, 24, 74, 76, 86
Undang-undang 64, 132
V
Variasi 14, 28, 43
Voli 73, 74, 77, 86
W
Warming up 28, 29, 42, 138
Z
Zat adiktif 64, 70, 72, 138
Zig-zag 96, 98
Indeks
139
Indeks
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
140
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
140
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.
Kejuaraan Olahraga
a. Nasional
PON I
di Surakarta 8–12 September 1948
PON
II
di Jakarta 21–28 Oktober 1951
PON III
di Medan
20–27 September 1953
PON IV di Makassar 28 September–6 Oktober 1957
PON V
di Bandung 23 September–1 Oktober 1961
PON VI dibatalkan (Peristiwa G-30-S/PKI)
PON VII di Surabaya 26 Agustus–6 September 1969
PON VIII di Jakarta 4–15 Agustus 1973
PON IX di Jakarta 23 Juli–3 Agustus 1977
PON X
di Jakarta 9–30 September 1981
PON XI di Jakarta 9–20 September 1985
PON XII di Jakarta 18–28 Oktober 1989
PON XIII di Jakarta 9–19 September 1993
PON XIV di Palembang Tahun 1997
PON XV di Jakarta Tahun 2001
PON XVI di Surabaya Tahun 2005
PON XVII di Samarinda Tahun 2008
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.
b. Regional
1. SEA Games (Pekan Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara)
SEA
Games I
di Bangkok (Muangthai) 12–17 Desember 1959.
SEA Games II
di Rangoon (Birma) 11–16 Desember 1962.
SEA Games III
di Kuala Lumpur (Malaysia) 14–21 Desember 1965.
SEA Games IV
di Bangkok (Muangthai) 9–16 Desember 1967.
SEA Games V
di Rangoon (Birma) 6–13 Desember 1969.
SEA Games VI
di Kuala Lumpur (Malaysia) 11–18 Desember 1971.
SEA Games VII
di Singapura (Singapura) 1–8 Desember 1973.
SEA Games VIII di Bangkok (Muangthai) 9–16 Desember 1975.
SEA Games IX
di Kuala Lumpur (Malaysia) 9–26 November 1977.
SEA Games X
di Jakarta (Indonesia) 21–30 September 1979.
SEA Games XI
di Manila (Filipina) 6–15 Desember 1981.
SEA Games XII
di Singapura (Singapura) 28 Mei–6 Juni 1983.
SEA Games XIII di Bangkok (Muangthai) 8–18 Desember 1985.
SEA Games XIV di Jakarta (Indonesia) 9–20 Desember 1987.
SEA Games XV di Kuala Lumpur (Malaysia) 20–23 Agustus 1989.
SEA Games XVI di Manila (Filipina) 24 November–5 Desember 1991.
SEA Games XVII di Singapura (Singapura) 12–20 Juni 1993.
SEA Games XVIII di Chiang Mai (Muangthai) Desember 1995.
SEA Games XIX di Jakarta (Indonesia) 11–19 Oktober 1997.
SEA Games XX di Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam) Agustus 1999.
SEA Games XXI di Kuala Lumpur (Malaysia) September 2001.
SEA Games XXII di Singapura (Singapura) 2003.
SEA Games XXIII di Bangkok (Muangthai) 2005.
SEA Games XXIV di Vietnam 2007.
Lampiran 1
Lampiran
Budaya Hidup Sehat
141
Lampiran
141
2. Asian Games (Pekan Olahraga Negara-Negara Asia)
Asian Games I
di New Delhi (India) 4–11 Maret 1951.
Asian Games II
di Manila (Filipina) 1–9 Mei 1954.
Asian Games III di Tokyo (Jepang) 24 Mei–1 Juni 1958.
Asian Games IV di Jakarta (Indonesia) 24 Agustus–4 September 1962.
Asian Games V
di Bangkok (Thailand) 9–18 Desember 1966.
Asian Games VI di Bangkok (Thailand) 15–25 November 1971.
Asian Games VII di Teheran (Iran) 1–16 September 1974.
Asian Games VIII di Bangkok (Thailand) 9–20 Desember 1978.
Asian Games IX di New Delhi (India) 19 November–4 Desember 1982.
Asian Games X
di Soul (Korea Selatan) 20 September–5 Oktober 1986.
Asian Games XI di Beijing (RRC) 1990.
Asian Games XII di Hirosima (Jepang) 2–16 Oktober 1994.
Asian Games XIII di Chiang Mai (Thailand) Oktober 1998.
Asian Games XIV di Busan (Korea Selatan) September 2002.
Asian Games XV di Doha (Qatar) 2006.
Sumber: RPUL Indonesia-Dunia
c.
Dunia
Olimpiade adalah pesta olahraga dunia. Berasal dari Yunani. Dahulu diadakan sebagai
pemujaan Dewa Zeus di Gunung Olympus.
Olimpiade
I
tahun 1896 di Athena (Yunani).
Olimpiade II
tahun 1900 di Paris (Prancis).
Olimpiade III
tahun 1904 di St. Louis (Amerika Serikat).
Olimpiade IV
tahun 1906 di Athena (Yunani).
Olimpiade V
tahun 1908 di London (Inggris).
Olimpiade VI
tahun 1912 di Stockholm (Swedia).
Olimpiade VII
tahun 1920 di Antwerpen (Beldia).
Olimpiade VIII
tahun 1924 di Paris (Prancis).
Olimpiade IX
tahun 1928 di Amsterdam (Belanda).
Olimpiade X
tahun 1932 di Los Angeles (Amerika Serikat).
Olimpiade XI
tahun 1936 di Berlin (Jerman Timur).
Olimpiade XII
dibatalkan karena Perang Dunia.
Olimpiade XIII
dibatalkan karena Perang Dunia.
Olimpiade XIV
tahun 1948 di London (Inggris).
Olimpiade XV
tahun 1952 di Helsinki (Finlandia).
Olimpiade XVI
tahun 1956 di Melbourne (Australia).
Olimpiade XVII
tahun 1960 di Roma (Italia).
Olimpiade XVIII
tahun 1964 di Tokyo (Jepang).
Olimpiade XIX
tahun 1968 di Mexico City (Mexico).
Olimpiade XX
tahun 1972 di Munich (Jerman Barat).
Olimpiade XXI
tahun 1976 di Montreal (Kanada).
Olimpiade XXII
tahun 1980 di Moskow (Rusia).
Olimpiade XXIII
tahun 1984 di Los Angeles (Amerika Serikat).
Olimpiade XXIV tahun 1988 di Seoul (Korea Selatan).
Olimpiade XXV
tahun 1992 di Barcelona (Spanyol).
Olimpiade XXVI tahun 1994 di Atlanta (Amerika Serikat).
Olimpiade XXVII tahun 2000 di Sidney (Australia).
Olimpiade XXVIII tahun 2004 di Athena (Yunani).
Olimpiade XXIX tahun 2008 di Beijing (Cina).
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Jilid 11 hal. 69
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
142
Induk Organisasi Olahraga
a. Nasional
1. FASI
:
Federasi Aeromodeling Seluruh Indonesia
2
. FORKI
:
Federasi Olahraga Karatedo Indonesia
3. GABSI
:
Gabungan Brigade Seluruh Indonesia
4. IKASI
:
Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
5. IMI
: Ikatan Motor Indonesia
6. IPSI
:
Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
7. ISSI
:
Ikatan Sport Sepeda Indonesia
8. PABBSI
:
Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia
9. PASI
:
Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
10. PBI
: Persatuan Bowling Indonesia
11. PBSI
:
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
12. PBVSI
:
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
13. Pelti
:
Persatuan Lawn Tenis Indonesia
14. Perbakin
:
Persatuan Menembak Indonesia
15. Perbasi
:
Persatuan Basket Seluruh Indonesia
16. Perbasasi
:
Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia
17. Percasi
:
Persatuan Catur Seluruh Indonesia
18. Perkemi
:
Persatuan Kempo Indonesia
19. Perpani
:
Persatuan Panahan Indonesia
20. Persani
:
Persatuan Senam Indonesia
21. Perserasi
:
Persatuan Sepakraga (sepak takraw) Seluruh Indonesia
22. Perserosi
:
Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia
23. Pertina
:
Persatuan Tinju Amatir Indonesia
24. PGI
: Persatuan Golf Indonesia
25. PGSI
:
Persatuan Gulat Seluruh Indonesia
26. PHSI
: Persatuan Hockey Seluruh Indonesia
27 PJSI
:
Persatuan Judo Seluruh Indonesia
28. POBSI
:
Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia
29. Pordasi
:
Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
30. Porlasi
:
Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia
31. Portelasi
:
Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia
33. PRSI
: Persatuan Renang Seluruh Indonesia
33. PSSI
:
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
34. PTMSI
:
Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
b. Internasional
1. FIBA
:
Federation International de Basketball Amateur
2
. FIFA
:
Federation of International Football Association
3. FIG
: Federation International de Gymnastique
4. IAAF
:
International Amateur Athletic Federation
5. IABA
:
International Amateur Boxing Association
6. IBF
: International Badminton Federation
7. ILTA
:
International Lawn Tennis Association
8. ISF
: International Softball Federation
9. ITTF
:
International Table Tennis Federation
10. IYRU
:
International Yacht Racing Union
11. OPBF
:
Orient Pasific Boxing Federation
12. WBA
: World Boxing Association
13. WBC
: World Boxing Commission
14. WBO
: World Boxing Organization
Lampiran 2
Sumber: RPUL Indonesia-Dunia
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
142
Budaya Hidup Sehat
143
Lampiran
143
Mengukur Kemampuan Anak dalam Atletik Berdasarkan Umur
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kecepatan (meter/detik)
Putra
5
6
7
8
9
10
11
12
3,5
3,9
4,4
4,75
5,1
5,4
5,7
5,8
3,4
3,75
4,2
4,6
4,9
5,2
5,4
5,6
Umur
(Tahun)
Putri
Tabel Kemampuan Kecepatan Berlari Anak
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tinggi Loncatan (cm)
Putra
5
6
7
8
9
10
11
12
7,6
12,7
17,8
22,3
25,4
26,7
27,9
30,0
6,6
11,4
16,5
19,8
22,9
24,6
25,4
26,7
Umur
(Tahun)
Putri
Tabel Kemampuan Loncat Vertikal Anak
Tabel Kemampuan Lompat Jauh Tanpa Awalan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jarak Lompatan (cm)
Putra
5
6
7
8
9
10
11
12
91,4
96,5
106,7
119,4
129,5
139,7
149,9
161,3
82,5
92,7
102,9
114,3
124,5
134,6
142,2
149,8
Umur
(Tahun)
Putri
Lampiran 3
Sumber: Perkembangan dan Belajar Gerak Biomekanika
Kondisi Fisik Anak-anak Sekolah Dasar
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
144
Lampiran 4
Tes Antropometri
Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui keadaan tubuh yang serasi (ideal). Tes ini
meliputi:
1.
Pengukuran Tinggi Badan (TB)
2. Pengukuran Berat Badan (BB)
3. Pengukuran Rentang Lengan (RL)
4. Pengukuran Tinggi Duduk (TD)
Contoh
:
seorang diketahui (Si A) mempunyai tinggi badan 150 cm, dan berat badan 50
kg. Apakah Si A itu ideal, kurus, atau gemuk.
Kategori
:
kurus BBI > BB sebenarnya (-5 kg)
gemuk BBI < BB sebenarnya (+5 kg)
Ideal BBI = BB sebenarnya
Ditanyakan
:
kategori Si A?
Rumus
: BBI = TB –
100 – (10
%
)
= 150 – 100 – (10
%
)
= 50 – (10
%
) = 50 – 5
BBI = 45 kg
45 kg < 50 kg (gemuk)
Jadi, kategori Si A gemuk (kelebihan berat badan +5 kg)
Contoh
:
pengukuran rentang lengan (RL).
Tujuan
:
untuk mengetahui raihan tangan.
Pelaksanaan : -
Berdiri bersandar di dinding.
-
Ukur ujung jari tengah, lengan kiri sampai ujung jari tengah tangan kanan.
Contoh
:
mengukur tinggi duduk (TD) berfungsi mengetahui tinggi dan panjang badan.
Pelaksanaan : -
Duduk di bangku yang dirapatkan menyamping ke dinding.
-
Ukur dasar dudukan sampai kepala.
Menentukan Berat Badan Ideal dengan Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh dapat digunakan untuk mengetahui berat badan ideal. untuk mengetahui
indeks massa tubuh dapat digunakan rumus berikut.
Indeks massa tubuh (IMT)
=
berat (kg)
tinggi (m )
22
Misalnya seorang anak laki-laki memiliki tinggi 1,64 m dan berat 55 kg, maka IMT anak tersebut
adalah:
IMT =
55
(1, 64)
2
= 20,4 atau dibulatkan menjadi 20.
Untuk menafsirkan hasil perhitungan, katagori indeks massa tubuh dan kaitannya dengan
risiko kesehatan disajikan pada tabel berikut ini.
Risiko Kesehatan
Indeks Massa Tubuh (IMT)
19–24
25–26
27–29
30–34
35–39
di atas 40
minimal
rendah
sedang
tinggi
sangat tinggi
luar biasa tinggi
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
144
Budaya Hidup Sehat
145
Lampiran
145
Lampiran 5
Nomor Perlombaan Renang
1. Kelompok umur IV (10 tahun dan di bawahnya)
Gaya
Bebas
Punggung
Dada
Kupu-kupu
Ganti perorangan
Putra
Putri
50, 100, dan 200 m
50 dan 100 m
50 dan 100 m
50 dan 100 m
200 m
50, 100, dan 200 m
50 dan 100 m
50 dan 100 m
50 dan 100 m
200 m
2. Kelompok umur III (11–12 tahun)
Gaya
Bebas
Punggung
Dada
Kupu-kupu
Ganti perorangan
Putra
Putri
50, 100, dan 200, dan 400 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
200 dan 400 m
50, 100, 200 dan 400 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
200 dan 400 m
3. Kelompok umur II (13–14 tahun)
Gaya
Bebas
Punggung
Dada
Kupu-kupu
Ganti perorangan
Putra
Putri
50, 100, 200, 400, dan 1500 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
200 dan 400 m
50, 100, 200, 400, dan 800 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
200 dan 400 m
4. Kelompok umur I (15–17 tahun)
Gaya
Bebas
Punggung
Dada
Kupu-kupu
Ganti perorangan
Putra
Putri
50, 100, 200, 400, dan 1500 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
200 dan 400 m
50, 100, 200, 400, dan 800 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
100 dan 200 m
200 dan 400 m
Sumber: Materi Pelatihan Sepak Bola dan Pedoman Renang (2004) hal.131–132
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
146
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6
146
Lampiran 6
Tes Kebugaran Jasmani
Tes ini untuk mengetahui daya tahan atau kemampuan fisik seseorang. Berupa lari dengan jarak tertentu sesuai dengan standar penilaian yang
diciptakan oleh Kenneth H. Cooper, yaitu tes aerobik. Meskipun tes ini untuk usia 13 tahun ke atas, tetapi tidak ada salahnya digunakan bagi
siswa SD dengan menggunakan patokan persentase yang dicapai oleh semua siswa yang melakukan tes aerobik tersebut.
Tabel Penilaian Tes Lari 2,4 km Menurut Kenneth H. Cooper
Jenis
Kelamin
Pria
Wanita
Kategori
Kesegaran
Kurang Sekali
13–19 thn
menit, detik
>15 : 31
> 18 : 31
20–29 thn
menit, detik
>16 : 31
> 19 : 31
30–39 thn
menit, detik
>16 : 31
> 19 : 31
40–49 thn
menit, detik
>17 : 31
> 19 : 31
50–59 thn
menit, detik
>19 : 31
> 20 : 31
≥
60 thn
menit, detik
>20 : 01
> 21 : 01
Pria
Wanita
Kurang
12 : 11–15 : 30
16 : 55–18 : 30
14 : 01–16 : 00
18 : 31–19 : 00
14 : 06–17 : 30
19 : 01–19 : 30
15 : 36–15 : 30
19 : 31–20 : 00
17 : 01–19 : 00
20 : 01–20 : 30
19 : 01–20 : 00
20 : 00–21 : 00
Pria
Wanita
Sedang
10 : 49–12 : 10
14 : 31–16 : 54
12 : 01–14 : 00
15 : 55–18 : 00
12 : 31–14 : 45
16 : 31–19 : 00
13 : 01–15 : 35
17 : 31–19 : 30
14 : 31–17 : 00
19 : 01–20 : 00
16 : 16–19 : 00
19 : 31–20 : 30
Pria
Wanita
Baik
09 : 41–10 : 48
12 : 30–14 : 30
10 : 46–12 : 00
13 : 31–15 : 94
11 : 01–12 : 30
14 : 31–15 : 54
13 : 31–13 : 00
15 : 56–17 : 30
12 : 31–14 : 30
16 : 31–19 : 00
14 : 00–16 : 15
17 : 31–19 : 30
Pria
Wanita
Baik Sekali
08 : 37–09 : 40
11 : 50–12 : 29
09 : 45–10 : 45
12 : 30–13 : 30
10 : 00–11 : 00
13 : 00–13 : 30
10 : 30–11 : 30
13 : 45–15 : 55
11 : 00–12 : 30
14 : 30–16 : 30
11 : 15–13 : 59
16 : 30–17 : 30
Sumber: Buku I Materi Pelatihan (2001) hal. 49